PAPUAN, Sorong — Kepolisian Daerah (Polda) Papua, melalui
Kabid Humas Polda Papua, AKBP I Gede Sumerta menyatakan tidak ada aksi
penembakan di Kelurahan Aimas, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Selasa
(30/4/2013) malam, apalagi sampai menyebabkan dua nyawa melayang seperti
diberitakan sejumlah media massa
.
Namun, pernyataan tersebut sangat kontras dengan kejadian di lapangan, sebab informasi yang berhasil dihimpun suarapapua.com, dua warga sipil tewas tertembak, dan tiga warga lainnya menderita luka akibat peluru tajam.
Adapun kronologis peristiwa, pada Selasa, 30 April 2013, jam 22.00
Wit, sejumlah masyarakat berkumpul di rumah bapak Isak Klabin, di Jalan
Klalin, RW. 01. RT 03, untuk membicarakan rencana aksi tanggal 1 Mei
2013.
Masyarakat Papua yang sedang berkumpul di lokasi kejadian awalnya
hendak melaksanakan ibadah memperingati hari aneksasi Papua ke NKRI,
yang di caplok secara paksa. Namun, rencana tersebut masih belum
berlangsung.
Saat yang bersamaan, aparat keamaman juga bersiaga, dan terus
memantau aktivitas warga. Sekitar jam 7 malam terlihat 2 buah mobil
Avansa dan 1 mobil patroli (L 200) milik polisi yang sedang lalu lalang
di depan masyarakat Papua yang sedang berkumpul.
Di dalam mobil patrol L 200 tersebut terdapat 5 orang anggota
mengunakan pakaian polisi, dan juga TNI bersenjata laras panjang
(patroli gabungan).
Sementara di dalam 2 mobil Avansa, juga terdapat beberapa anggota
yang sama, namun jumlah mereka tidak bisa dipastikan karena gelap.
Dari penglihatan masyarakat, penumpang yang ada di dalam mobil terus
mengintip situasi masyarakat yang sedang berkumpul, serta menghalangi
beberapa masyarakat yang hendak berjalan kaki menuju lokasi berkumpul.
Masyarakat akhirnya marah dan memalang mobil patroli dan 2 mobil
avansa berkaca riben yang hendak memaksa masuk tadi, akhirnya terjadi
kontak fisik di lokasi berkumpulnya warga sipil Papua.
Dengan sikap, aparat gabungan TNI/Polri tanpa mengunakan komunikasi,
dengan kekuatan fisik dan persenjataan, mengarahkan tembakan sebanyak 20
kali ke arah kerumunan massa.
Lima orang tertembak, dua tewas, dan tiga
lainnya luka-luka parah. Adapun nama-nama mereka;
Nama : Abner Malagawak
Umur : 22 Tahun
Suku : Moi
Alamat : Kampung Batulubang Distrik Makbon, Kabupaten Sorong
Kondisi Korban : Meninggal Dunia
Sebab Kematian : Tertemmbak oleh Aparat TNI pada Bagian Dada sebelah kanan, korban meninggal di tempat kejadian
Nama : Thomas Blesya
Umur : 22 Tahun
Suku : Teminabuan
Alamat : Kampung Wlek Kabupaten Sorong Selatan
Kondisi Korban : Meninggal Dunia
Sebab Kematian : Tertemmbak oleh Aparat TNI pada Bagian kepala belakan peluru bersarang di otak tedak kelur.
Nama : Ibu Salomina Kalaibin
Umur : 33 tahun
Suku : Moi
Alamat : Jl, Klalin RT, 01, RW.03 Kelurahan Aimas
Kondisi Korban : Luka Kritis sementara di Rawat di Rumah Sakit Selebesolo
Sebab luka :Tertemmbak oleh Aparat TNI pada Bagian perut, paha kanan dan
Betis kanan
Nama : Herman Lokdem
Umur : 18 tahun
Suku : Moi Marei
Alamat : Jl, Klalin RT, 01, RW.03 Kelurahan Aimas
Kondisi Korban : Luka Kritis sementara di Rawat di Rumah Sakit Selebesolo
Sebab :Tertemmbak oleh Aparat TNI pada Bagiaian belakan
Nama : Andareas Safisa
Umur : 23 tahun
Suku : Moi
Alamat : Jl, Sorong Makbon Kampung Malawor, Distrik Makbon
Kondisi Korban : Luka Ringan di Rawat di Rumah
Sebab :Tertembak oleh Aparat TNI pada Bagiaian Ibu Jari Kaki Kiri.
Aparat juga melakukan pengejaran, dan menangkap paksa enam orang
warga sipil yang kebetulan sedang melintas di tempat kejadian, namun
mereka di bebaskan kembali pukul O6.00 Wit, pagi hari.
OKTOVIANUS POGAU - suarapapua.com,