Human Rights Wactch (HRW) |
Sidney HoladNews,-- Salah satu lembaga pegiat hak asasi manusia terkenal, Human Rights
Watch (HRW), akan membuka kantor di Sydney (Australia) dengan harapan
Canberra akan menjadi "mitra sesungguhnya" dalam memerangi pelanggaran
hak asasi manusia di kawasan.
Lembaga yang bermarkas di New York
tersebut akan membuka kantor di Sydney bulan Agustus setelah mendapatkan
status sebagai lembaga amal menurut hukum Australia. Menurut laporan The West Australian,
Rabu (5/6/2013),
Direktur Eksekutif HRW Kenneth Roth mengatakan
Canberra "secara teoritis" adalah pemerintahan yang paling mendukung hak
asasi manusia di kawasan. "Namun kami ingin memastikan bahwa Australia
tidak mengesampingkan masalah bagaimana Sri Lanka memperlakukan warga
Tamil, hanya karena Canberra ingin mengembalikan para pencari suaka,"
kata Roth di London. "Atau mengesampingkan penindasaan yang dilakukan
Beijing, hanya karena ingin China tetap membeli mineral dari Australia
Barat." tambah Roth.
Roth juga mengatakan bahwa kantor di Sydney
juga akan memudahkan HRW untuk "mempermalukan" berbagai pemerintahan di
kawasan guna meningkatkan penanganan hak asasi manusia, dengan pemuatan
berita di media Australia.
"Kalau anda ingin mempermalukan pemerintahan,
khususnya di Asia, media yang paling bebas dan paling serius di kawasan
adalah di Australia." tambah Roth. "Pengaruhnya dirasakan meluas keluar
dari Sydney dan Melbourne."
Menurut laporan Koresponden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya, para pendukung HRW termasuk seorang
pengacara hak asasi manusia terkenal Australia Geoffrey Robertson
menghadiri peluncuran kantor HRW Australia di London hari Selasa malam.
HRW sudah lama menginginkan pembentukan kantor di Australia namun tidak
bisa mendapatkan status lembaga amal menurut hukum Australia. HRW
sekarang berhasil mengyakinkan pemerintah Australia untuk membuat
pengecualian, dan Roth mengatakan perubahan peraturan sekarang sedang
dibahas di majelis rendah parlemen.
"Kami yakin di akhir Juni semua peraturan sudah resmi sehingga kami bisa membuka kantor." kata Roth.