Jakarta(Care)-Politisi yang satu ini memang selalu buat komentar kontroversial, selalu bikin pernyataan yang sensasional di media massa.
Bagi
beberapa pengamat bahkan menilai sikapnya tersebut sengaja diciptakan
sebagai tukang gendang ataupun Boomber Partai demi menjatuhkan lawan
politiknya.
Kali ini ia membuat statemen lagi, kali ini serangannya ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta, Jokowi.
Ruhut Sitompul mengungkapkan rasa herannya, dengan masih banyak lembaga survei yang menempatkan Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden potensial periode 2014-2019 mendatang.
Menurut Ruhut, ia melihat justru kinerja Jokowi
sebagai Gubernur DKI Jakarta masih berantakan. Problema ibukota
seperti kemacetan, banjir dan lain sebagainya tidak ada satu pun yang
dituntaskan. selama Satu tahun masa jabatan.
“Tukang
mebel mau jadi capres, jadi walikota Solo aja gagal, ngurus Jakarta
apalagi, jalanan macet, banjir dimana-mana”. kata Ruhut .
Menurutnya
selama ini kebesaran nama Jokowi hanya karena pencitraan dan berharap
agar masyarakat jangan tertipu dengan pemberitaan media massa hanya demi
kursi Presiden.
Anggota Komisi III
DPR meminta kepada seluruh rakyat Indonesia agar benar-benar
memperhatikan rekam jejak calon presiden. Dengan tegas Ruhut mengatakan
jika Jokowi bukanlah sosok yang pantas jadi presiden.
“Aku
tidak dukung. Aku mau pimpinan negara punya track record cerdas,
bersih. Tapi jangan dia (Jokowi). Rakyat harus lebih cerdas, jangan
pilih orang karena pencitraan,” tegas Ruhut.
Mantan
pemain sinetron ‘Gerhana’ itu mengaku tidak sepenuhnya meyakini hasil
survei sejumlah lembaga. “Enggak itu. Itu kata kalian saja,” tandasnya.
Seperti
diketahui, hasil survei selalu menempatkan Jokowi pada deretan teratas
dari tokoh paling populer di Indonesia. Jokowi juga digadang-gadang
bakal memenangi pertarungan calon presiden dan wakil presiden pada
Pemilu 2014 mendatang.
Hasil survei
Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Joko Widodo ditempatkan menjadi capres
yang paling diidolakan di atas Prabowo Subianto, Wiranto, Jusuf Kalla.
Pusat Data Bersatu (PDB) juga menempatkan Jokowi di urutan teratas