Marthen Goo |
HolandNews,-- Terkait kedatangan Perdana
Menteri PNG (PM) ke Jakarta atas undangan Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY), Presiden Republik Indonesia, mendapat sorotan dari berbagai
pihak. Kali ini, Sorotan yang serupa datang dari aktivis Papua, Marthen
Goo. Marthen melihat hal itu sebagai upaya pencitraan SBY dan penipuan
terhadap PM dan Negara-negara melanesia lainnya.
Dalam komunikasi via selulernya, Marthen menegaskan "SBY hanya menipu PM PNG. Dengan diundangkannya PM ke Indonesia, sesungguhnya sudah
mengganggu konsentrasi Negara-negara melanesia untuk serius membahas
soal Papua. Itu satu keuntungan Politik yang sudah diraih Jakarta. Hal
berikutnya lagi adalah, dengan PM PNG datang ke Indonesia, membuat
Negara-negara MSG kemudian terpengaruh untuk datang ke Indonesia dan
Papua. ini merupakan keberhasilan SBY dalam berpolitik. Sementara
pentingan kebersamaan sebagai Bangsa Melanesia justru hilang dan
tergadaikan."
Marthen mengawatirkan bahwa, Upaya pengalihan ke indonesia hanya sebagai upaya membatalkan pembahasan Papua di MSG.
Terkait kedatangan Negara-negara melanesia ke Papua, Marthen menegaskan, "Itu hanya skenario yang dibangun Jakarta. Kalau Negara-negara Melanesia datang ke Papua, pasti mereka akan dijumpai dengan orang Papua karbitan. Orang Papua yang selama ini dipakai Jakarta. Jakarta akan menjumpai Papua karbitan itu dengan Negara-negara Melanesia, agar Negara-nera tersebut percaya bahwa Indonesia sedang membangun Papua. Itu Politik licik yang akan dipakai. SBY dan Komplotannya akan mengatur skenario, seakan Jakarta serius membangun Papua."
Marthen menyesalkan, seakan Negara-negara di Melanesia bisa ditipu dan
hilang harga diri mereka sebagai Negara melanesia yang harus berjuang
demi saudara Melanesiannya.
Ketika ditanya apa Solusi Marthen terkait kedatang Negara-negara MSG ke Jakarta dan Papua, Marthen menegaskan "Solusinya itu, Negara-negara Melanesia harus menjaring aspirasi Rakyat Laingsung di Papua, melalui Mekanisme Adat dan Negara-negara Melanesia harus mendesak kepada Indonesia untuk digelarnya Dialog Jakarta-Papua".
Ketika ditanya apa Solusi Marthen terkait kedatang Negara-negara MSG ke Jakarta dan Papua, Marthen menegaskan "Solusinya itu, Negara-negara Melanesia harus menjaring aspirasi Rakyat Laingsung di Papua, melalui Mekanisme Adat dan Negara-negara Melanesia harus mendesak kepada Indonesia untuk digelarnya Dialog Jakarta-Papua".
Disisi lain, Marthen Menilai bahwa ini meomen yang harus dimanfaatkan Negara-negara melanesia untuk mendesak segara digelarnya Dialog Jakarta-Papua dan bukan terlarut dalam skenario Indonesia (Jakarta)