90 Persen Pembangunan Mesjid Di Papua Tanpa Ijin, Segera Godok Perdasus

Salah satu Mesjid di Wamena Papua

Holandia News,-- Tidak ada intoleransi atas Muslim minoritas di Papua. Bahkan, sekitar 90 persen masjid di Papua tidak ada ijin tetapi tidak dilarang dan tidak disegel.

Pernyataan itu disampaikan Ketum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Prof Hamka Haq melalui akun Twitter @hamkahaq. "Setahu saya, tak ada intoleransi atas Muslim minoritas di Papua, 90% masjid tak ada izinnya, tak dilarang dan tak disegel," tulis @hamkahaq.

Tak hanya itu, bahkan @hamkahaq menulis: "Saya pulang balik Papua sejak tahun 1982 sampai sekarang, selama ORBA, masjid dibangun seenaknya, tak satupun berani nolak."

Kicauan Hamka Haq itu menjadi jawaban dari pernyataan putri mantan Presiden Abdurrahmah Wahid, Anita Wahid. "Intoleransi tidak hanya terjadi pada non-Muslim. Di beberapa daerah pun ketika Islam adalah minoritas, terjadi juga kasus intoleransi terhadap Muslim," kata Anisa Wahid melalui akun Twitter ‏@AnitaWahid.

@hamkahaq menambahkan kesaksiannya. "Masjd Raya Serui dan Jayapura tempat aktifitas saya dulu, dibangun tanpa harus ada izin dari warga Kristen sekitar. Rupanya orang Papua lebih beradab dan lebih sadar berbangsa ketimbang orang-orang yang suka rusak/segel gereja di Jawa Barat" tulis @hamkahaq.

Kicauan Anita Wahid maupun Hamka Haq itu masih terkait pro-kontra pemberian penghargaan World Statesman Award kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan  untuk SBY itu diberikan langsung oleh mantan Menteri Luar Negeri AS, Henry Kissinger  dan Presiden Appeal of Conscience Foundation (ACF), Rabbi Arthur Schneier, di New York, Kamis
Pernyataan itu disampaikan Ketum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Prof Hamka Haq melalui akun Twitter @hamkahaq. "Setahu saya, tak ada intoleransi atas Muslim minoritas di Papua, 90% masjid tak ada izinnya, tak dilarang dan tak disegel," tulis @hamkahaq.

Tak hanya itu, bahkan @hamkahaq menulis: "Saya pulang balik Papua sejak tahun 1982 sampai sekarang, selama ORBA, masjid dibangun seenaknya, tak satupun berani nolak."

Kicauan Hamka Haq itu menjadi jawaban dari pernyataan putri mantan Presiden Abdurrahmah Wahid, Anita Wahid. "Intoleransi tidak hanya terjadi pada non-Muslim. Di beberapa daerah pun ketika Islam adalah minoritas, terjadi juga kasus intoleransi terhadap Muslim," kata Anisa Wahid melalui akun Twitter ‏@AnitaWahid.

@hamkahaq menambahkan kesaksiannya. "Masjd Raya Serui dan Jayapura tempat aktifitas saya dulu, dibangun tanpa harus ada izin dari warga Kristen sekitar. Rupanya orang Papua lebih beradab dan lebih sadar berbangsa ketimbang orang-orang yang suka rusak/segel gereja di Jawa Barat" tulis @hamkahaq.

Kicauan Anita Wahid maupun Hamka Haq itu masih terkait pro-kontra pemberian penghargaan World Statesman Award kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan  untuk SBY itu diberikan langsung oleh mantan Menteri Luar Negeri AS, Henry Kissinger  dan Presiden Appeal of Conscience Foundation (ACF), Rabbi Arthur Schneier, di New York, Kamis

Read more about Akun by www.itoday.co.id