Julius Miagoni |
Terkait rencana kapal Freedom Flotilla
yang mengangkut sejumlah aktivis Papua Merdeka, yang hendak memasuki
wilayah Papua, mendapat perhatian dari DPRP. Lembaga representatif
rakyat Papua itu meminta pemerintah untuk tidak mengambil tindakan yang
berlebihan jika pada akhirnya Kapal itu memasuki perairan Indonesia.
Seperti yang dikutip berita Bintan Papua bahwa “Pemerintah jangan ambil tindakan berlebihan bila pada akhirnya mereka memasuki wilayah Indonesia, karena hanya akan memperkeruh situasi,”ujar Sekretaris Komisi A DPR Papua Julius Miagoni, Senin 26 Agustus.
Sebaiknya, kata Julius, pemerintah bersikap persuasif, dimana, sebelum kapal itu memasuki wilayah Indonesia, mengimbau agar jangan masuk jika tidak memiliki dokumen sesuai aturan yang berlaku di Indonesia. “Jangan terburu-buru dalam mengambil sikap, sebaiknya mengedepankan cara persuasif, kalau memang mereka tidak sesuai prosedur, mereka bisa dikembalikan ke negara asalnya,” tegas dia.
Tindakan tegas tidak perlu dilakukan pemerintah terhadap Kapal Freedom Flotilla, sambungnya, karena mereka hanya aktivitas yang menyuarakan berbagai hal tentang Papua dan sama sekali bukan pasukan perang yang memiliki senjata. “Mereka kan hanya aktivis, bukan pasukan perang, jadi penedekatan yang dilakukan juga harus persuasif jangan malah membuat situasi keruh,”imbuhnya.
Julius juga meminta Kapal Freedom Flotilla yang mengangkut sejumlah aktivis peduli Papua, untuk mentaati peraturan di Indonesia. “Mereka boleh masuk Papua asal sesuai prosedur yang berlaku di Indonesia,” singkatnya.
Bahkan, tambahnya, sekalipun mereka adalah aktivis Papua Merdeka, harus tetap mematuhi aturan yang berlaku di Indonesia. “Sekalipun mereka adalah aktivis orang Papua yang menyuarakan Papua Merdeka, mereka harus taat dengan aturan di negara ini,” tukasnya.
Mengenai tudingan Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian bahwa Freedom Flotilla sengaja mencari popularitas dengan cara berlayar dari Australia menuju Papua, Julius Miagoni menampik hal itu. “Yang cari popularitas adalah orang per orang, mereka ini kan aktivis yang prihatin dengan kondisi Papua sehingga ingin menyuarakan hal itu,” pungkasnya.
Kapal Freedom Flotilla yang berisi aktivis Papua Merdeka dan suku Aborigin (Australia) yang peduli tentang Papua, saat ini dikabarkan sudah berlayar dari Australia menuju perairan PNG. Selanjutnya dari PNG mereka akan melanjutkan pelayaran ke Papua, tepatnya dibagian selatan yakni Merauke. Dijadwalkan mereka akan tiba awal September mendatang mereka sudah tiba