Jayapura,-- TNI
Satgas 753 mulai tadi pagi dilaporkan melakukan penyisiran brutal sebagai
balasan atas tewasnya anggota Satgas 753 yang diduga dilakukan oleh
kelompok sipil bersenjata di Tingginambut. Penyisiran ini dilakukan
terhadap masyarakat sipil di Tingginambut, yang diduga sebagai anggota TPN PB.
Dari data
yang di himpun tabloidjubi.com, kejadian berawal, Sabtu (31/8) sekitar pukul
14.00 wit, terjadi kontak senjata antara Anggota TNI dan Kelompok Sipil
Bersenjata. Kontak senjata yang menewaskan Pratu Andry juga mengakibatkan
sebjata milik Pratu Andry hilang.
Sebelumnya, Kepala
Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Letkol Inf. Lumban Siantar melalui pesan
singkatnya kepada tabloidjubi.com membenarkan adanya penembakan tersebut. “Benar ada 1
orang anggota Satgas 753 korban akibat luka tembak,” katanya
(31/8).
Sampai hari
minggu (01/09), Diduga, seperti yang dilaporkan oleh sumber Jubi di Mulia
melalui situs laporan warga http://tabloidjubi.com/hotspot, penyisiran ini
dilakukan sebagai aksi balasan
PASUKAN TNI MASUK KAMPUNG TINGINAMBUT PUNCAK
JAYA WARGA MENGUNGSI
Ribuan pasukan dilaporkan masuk kampung mengejar
kelompok TPN-OPM hingga menyebabkan ribuan warga Puncak dan Puncak Jaya di
sekitar Sinak dan Tingginambut mengungsi ke hutan.
“Ribuan pasukan datang ke sini masuk hutan kerja
TPN-OPM,”
kata Wetipo Talegen, seorang warga Puncak Jaya yang melaporkan kejadian
tersebut kepada tabloidjubi.com melalui telepon selulernya. Menurut Wetipo,
warga yang tidak takut masih bertahan di kampung, terutama Sinak dan
Tingginambut. Namun mereka mulai merasa tidak nyaman dengan kehadiran ratusan
pasukan yang mulai melakukan penyisiran.
Jumlah warga masyarakat yang mengungsi ke hutan belum
diketahui persis oleh Wetipo. “Jumlahnya banyak. Kita tidak tahu jumlah yang pasti.
Ada yang lari ke hutan,”
lanjut Wetipo. Nasib mereka dihutan juga belum diketahui.
Kapendam, XVII Cendrawasih, Letkol Yansen
Simanjuntak, mempertanyakan tujuan Wetipo yang melaporkan adanya penyisiran
itu. “Emangnya dia mau
ngapain,”
tulis Kapendam melalui SMS kepada tabloidjubi.com, Minggu (3/3) ketika
dikonfirmasi kebenaran penyisiran yang dilaporkan Wetipo ini.
Kapendam juga mempertanyakan hubungan pelapor dengan
warga yang mengungsi ke hutan. “Apa hubungan dia dengan masyarakat mengungsi ke hutan?” tanya Simanjuntak.
Reporter Tabloid Jubi