Pasukan TPN-PB Photo List |
Jayapura - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat
(TPN-PB) yang merupakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Jenderal
Goliat Tabuni bertanggungjawab atas tertembaknya anggota TNI di Distrik
Tinggineri, Puncak Jaya, Sabtu (31/8) sekitar pukul 14.00 WIT.
Seperti yang dikutip Holandian News dari Berita satu Goliat Tabumi memprediksi ada 3 anggota TNI yang tertembak saat itu. "Kami tidak akan mundur untuk tanah kami," ujarnya.
"OPM adalah organisasi resmi dan kami terus akan berjuang apapun
risikonya. Indonesia lakukan saja penyerahan kekuasaan, karena kami
sudah merdeka,"tegasnya.
Pratus Andre tewas setelah terkena tembakan dibagian perut. Saat
tertembak, ia sempat dilarikan ke RSUD Mulia di ibu kota Kabupaten
Puncak Jaya untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun sekitar pukul
22.00 WIT, Pratu Andre meninggal.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel (Inf) Lismer Lumban
Siantar mengatakan, seorang anggota Satgas Yonif 753, Pratu Andre
Chandrayansyah tewas ditembak kelompok sipil bersenjata (KSB).
Kejadian itu berawal saat anggota Satgas Yonif 753 melakukan pengamanan rutin pada jalur logistic di Distrik Tinggi Nambut.
"Tiba-tiba anggota Satgas 753 ditembak dari arah belakang oleh
kelompok sipil bersenjata. Saat itu langsung terjadi kontak senjata
dengan kelompok sipil bersenjata hingga salah satu anggota, Pratu Andre
tertembak dibagian perut,” kata Kolonel Lismer
Setelah kontak
senjata, akhirnya kelompok sipil bersenjata melarikan diri. "Senjata
milik pratu Andre berhasil diamankan rekan-rekannya," kata Lismer.
Jenasah pratu Andre sudah diterbangkan ke Jakarta dengan maskapai
penerbangan Garuda, Minggu (1/9). Selanjutnya ke kampung halamannya di
Palembang untuk dimakamkan.
Walau anggota TNI tertembak, namun menurut Kolonel Lismer tidak ada
penambahan pasukan. "Tidak ada Penambahan Personil, semua seperti biasa
sesuai dengan SOP dari Pimpinan Kodam yakni, setiap anggota TNI berada
didaerah tersebut dilengkapi senjata mengantisipasi hal-hal tidak
diinginkan," tambahnya.