Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang tengah berada di Bali dalam rangkaian pertemuan KTT-APEC, bersitegang dengan seorang anggota senator di Negeri Kangguru. Perdebatan itu berujung dari komentar Abbott tentang Papua Barat.
"Warga di Papua Barat lebih baik sebagai
bagian dari Indonesia, yang saat ini terus menunjukkan kemakmuran,
kuat, dan dinamis," ujar Abbott menjawab pertanyaan wartawan di Bali,
seperti dikutip Guardian, Senin (7/10/2013).
Ucapan ini dikecam keras oleh Senator Partai Buruh Demokratik (Democratic Labor Party/DLP) John Madigan. Pria ini dikenal sebagai senator senior di Parlemen Australia.
Madigan selama ini dikenal sebagai pendukung utama kemerdekaan Papua Barat. Senator DLP itu mendesak Pemerintah Australia untuk memberikan suaka kepada mahasiswa Papua yang melakukan aksi di Konsulat Australia, Minggu 6 Oktober 2013.
"Saya ingin tahu, bukti apa yang telah diberikan kepada Abbott (oleh Pemerintah Indonesia) yang menyebutkan situasi di Papua Barat terus membaik, bukan memburuk?" tutur Madigan.
"Apakah dia (Abbott) percaya dengan ucapan Presiden Indonesia (Susilo Bambang Yudhoyono)? Saya harap tidak," lanjut Madigan.
Madigan menambahkan, bila memang Abbott merasa yakin dengan kondisi di Papua, sudah sepatutnya dia meminta agar jurnalis asing dan pengamat HAM diperbolehkan masuk ke Papua. Selain Madigan, Abbott juga diserang oleh Senator Independent Nick Xenophon yang menilai mahasiswa melakukan permintaan yang damai di Konsulat Australia.
"Saya tidak mendukung separatisme di Papua barat, tetapi saya mendukung pengawasan HAM," tutur Xenophon.
Selain kedua politikus tersebut, Abbott juga dikecam oleh pengusaha Ian Melrose. Selama ini pengusaha suskses Australia itu membiayai rangkaian iklan pro-Papua Barat yang dilayangkan oleh Madigan
Ucapan ini dikecam keras oleh Senator Partai Buruh Demokratik (Democratic Labor Party/DLP) John Madigan. Pria ini dikenal sebagai senator senior di Parlemen Australia.
Madigan selama ini dikenal sebagai pendukung utama kemerdekaan Papua Barat. Senator DLP itu mendesak Pemerintah Australia untuk memberikan suaka kepada mahasiswa Papua yang melakukan aksi di Konsulat Australia, Minggu 6 Oktober 2013.
"Saya ingin tahu, bukti apa yang telah diberikan kepada Abbott (oleh Pemerintah Indonesia) yang menyebutkan situasi di Papua Barat terus membaik, bukan memburuk?" tutur Madigan.
"Apakah dia (Abbott) percaya dengan ucapan Presiden Indonesia (Susilo Bambang Yudhoyono)? Saya harap tidak," lanjut Madigan.
Madigan menambahkan, bila memang Abbott merasa yakin dengan kondisi di Papua, sudah sepatutnya dia meminta agar jurnalis asing dan pengamat HAM diperbolehkan masuk ke Papua. Selain Madigan, Abbott juga diserang oleh Senator Independent Nick Xenophon yang menilai mahasiswa melakukan permintaan yang damai di Konsulat Australia.
"Saya tidak mendukung separatisme di Papua barat, tetapi saya mendukung pengawasan HAM," tutur Xenophon.
Selain kedua politikus tersebut, Abbott juga dikecam oleh pengusaha Ian Melrose. Selama ini pengusaha suskses Australia itu membiayai rangkaian iklan pro-Papua Barat yang dilayangkan oleh Madigan