Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI),
Yorrys Raweyai mengatakan, isu Papua selalu menjadi isu penting dalam
setiap pembahasan di DPR-RI. Isu Papua yang menguat saat ini adalah
Melanesian Spearhead Groups (MSG).
“Papua menjadi isu paling penting sekarang di DPR-RI, selalu nomratif
saja. Saya mencoba mengangkat berbagai masalah Papua dalam
pertemuan-pertemuan kami. Dan hal yang serius kita bahas saat ini, yaitu
masalah MSG,” kata Yorrys saat bincang-bincang dengan para wartawan di
Swiss-bell Hotel, Jayapura, Kamis (24/10) malam.
Menurut Yorrys, road show di luar negeri yang dilakukan
Benny Wenda tentang hak-hak hidup di tanah Papua mendapat simpati yang
cukup luas. Sehingga pihaknya membentuk Panja Khusus masalah Papua di
DPR-RI. Masalah Papua memang terlalu cepat menjadi isu internasional.
“Sehingga saya berharap Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik
Indoensia harus membangun komunikasi dari atas hingga ke bagian paling
bawah di Papua. Carut marut politik bukan pada tataran pelaku politik
praktis yang ada di dewan saja saat ini tetapi intelektual bangsa juga
sudah masuk pada tataran ini. Dinamika politik terus bergerak dinamis
dalam enam bulan ke depan,” tutur Yorrys lagi.
Terkait hal itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota
Jayapura di Papua, Victor Mambor menilai, saat ini Papua dalam keadaan
krisis kepemimpinan. Victor juga mengkritisi kepemimpinan para pejabat
di Papua saat ini, termasuk Gubernur Papua. “Seharusnya, orang-orang di
sekitar gubernur misalnya harus lebih baik. Sehingga ada hal yang lebih
baik yang dapat dilakukan oleh gubernur,” katanya, dihadapan wartawan di
Swiss-bell Hotel, Jayapura, Kamis (24/10) malam.
Selain itu, menurut Victor, perlu terus melatih anak-anak muda jadi
pemimpin, seperti yang dilakukan di Sekolah Demokrasi. “Sebab ini
menjadi penting. Artinya, masih ada tempat yang lebih luas untuk belajar
bertanggungjawab. Banyak anak muda sekarang yang punya kemampuan dan
kapasitas, tapi tak diberi tanggungjawab. Sehingga akhirnya mereka jadi
frustasi,” katanya.
Sumber: Jubi/Aprila Wayar