ISIS - kompas |
BAGHDAD, Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang merebut sebuah kota Kristen di wilayah utara Irak, Kamis (7/8/2014), kini menduduki gereja-gereja, menyingkirkan dan menghancurkan salib, dan membakar ribuan manuskrip.
"Sebanyak 100.000 umat Kristen terpaksa meninggalkan kediamannya tanpa membawa apa pun, kecuali pakaian di tubuh mereka menuju ke wilayah Suku Kurdi," kata Patriakh Louis Sako kepada AFP.
"Ini merupakan tragedi kemanusiaan. Gereja-gereja diduduki dan salib-salibnya disingkirkan," kata Sako, pemimpin denominasi Kristen terbesar Irak yang terkait dengan Gereja Katolik Roma.
Sako menambahkan, pasukan ISIS membakar setidaknya 1.500 manuskrip. Saat ini, ISIS sudah menguasai kota Qaraqosh, kota dengan jumlah penduduk Kristen terbesar di Irak; serta wilayah sekitarnya yang awalnya dikendalikan pasukan Kurdi, Peshmerga.
Warga Kristen Iraq - kompas |
"ISIS tadi malam menyerang banyak desa di wilayah Nineveh dengan tembakan mortir," kata Sako dari basisnya di kota Kirkuk.
"Pemerintah tak bisa membantu rakyatnya, sama halnya dengan Pemerintah Kurdistan. Pemerintah Irak dan Kurdistan harus bekerja sama, menerima bantuan internasional dan bantuan persenjataan modern," kata Sako.
"Kini kami memohon kepada semua orang baik, kepada Dewan Keamanan PBB, Uni Eropa, dan organisasi amal untuk membantu ribuan orang yang menghadapi ancaman kematian. Saya harap kita tidak terlambat untuk mencegah terjadinya genosida," tambah Sako.
_________________________________________
Siapa itu ISIS yang adalah menurut Wikipedia:
Negara Islam (di) Irak dan Syam (Bahasa Arab: الدولة الاسلامية في العراق والشام / al-Dawlah al-Islāmīyah fī al-ʻIrāq wa-al-Shām, Bahasa Inggris: Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL) atau Islamic State in Iraq and Syria atau Islamic State in Iraq and al-Shām (ISIS)) adalah sebuah negara dan kelompok militan jihad yang tidak diakui di Irak dan Suriah.
Ada beberapa nama untuk menyebut kelompok militan di Irak dan Suriah
ini. Tidak ada konsensus tentang bagaimana harus menyebut kelompok
militan tersebut. Pemerintah Amerika Serikat sebagai "Negara Islam di Irak dan Levan" atau ISIL yang merupakan singkatan dari Islamic State in Iraq and the Levant.
Beberapa media menyebutnya "Negara Islam di Irak dan Suriah" atau ISIS yang merupakan singkatan dari Islamic State in Iraq and Syria.[2]
Kelompok ini dalam bentuk aslinya terdiri dari dan didukung oleh
berbagai kelompok pemberontak Sunni, termasuk organisasi-organisasi
pendahulunya seperti Dewan Syura Mujahidin[3] dan Al-Qaeda di Irak (AQI)[4],
termasuk kelompok pemberontak Jaysh al-Fatiheen, Jund al-Sahaba,
Katbiyan Ansar Al-Tawhid wal Sunnah dan Jeish al-Taiifa al-Mansoura, dan
sejumlah suku Irak yang mengaku Sunni.
ISIS dikenal karena memiliki interpretasi atau tafsir yang keras pada Islam dan kekerasan brutal[5][6] seperti bom bunuh diri,[7] dan menjarah bank.[8] Target serangan ISIS diarahkan terutama terhadap Muslim Syiah[9] dan Kristen[10].
Pemberontak di Irak dan Suriah ini telah menewaskan ribuan orang.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan lebih dari 2.400 warga Irak
yang mayoritas warga sipil tewas sepanjang Juni 2014. Jumlah korban
tewas ini merupakan yang terburuk dari aksi kekerasan di Irak dalam
beberapa tahun terakhir.[11] Aksi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ini telah menyebabkan tak kurang dari 30.000 warga kota kecil di timur Suriah harus mengungsi.[12]
Tokoh Sentral di Balik Militan ISIS adalah Abu Bakar al-Baghdadi.[13]
Di bawah kepemimpinannya, ISIS menyatakan diri untuk bergabung dengan
Front Al Nusra, kelompok yang menyatakan diri sebagai satu-satunya
afiliasi Al-Qaidah di Suriah.
ISIS memiliki hubungan dekat dengan Al-Qaeda hingga tahun 2014. Namun karena misi berbelok dari misi perjuangan nasional dengan menciptakan perang sektarian di Irak dan Suriah dan penggunaan aksi-aksi kekerasan, Al-Qaidah lalu tidak mengakui kelompok ini sebagai bagian darinya lagi.[14] Abu Bakar al-Baghdadi bahkan bersumpah untuk memimpin penaklukan Roma.[15] Pemimpin militan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi ini juga menyerukan umat Islam untuk tunduk kepadanya.[16]