Ribuan masyarakat Papua Barat, yang tergabung dalam West Papua Nasional
Autority ( WPNA), Selasa (27/8/2013), menggelar aksi unjuk rasa sebagai
bentuk dukungan terhadap kedatangan tim aktivis HAM dan lingkungan (Freedom Flotilla),
yang akan bertandang ke Papua dan Papua New Guinea, awal September 2013.
Seperti yang di kutip Holandia News dari Kompas, 'Aksi long march yang berlangsung di dalam kota Manokwari itu, diwarnai dengan pembentangan ratusan bendera bintang kejora. Saat long march,
massa juga membawa sejumlah spanduk dan membagikan selebaran sebagai
bentuk dukung terhadap kedatangan kapal Freedom Flotilla ke pelabuhan
Merauke, Papua, yang membawa aktivis kelompok Papua merdeka serta
sejumlah jurnalis dari Australia.'
Long march massa ini menyusuri ruas jalan protokol dalam kota Manokwari dan finish
di kantor Dewan Adat Papua di Jalan Pahlawan, Sanggeng. Dalam orasinya,
mereka mengecam pemerintah Indonesia atas rencana penurunan pasukan
guna menghalau kedatangan para aktivis lingkungan dan HAM tersebut.
Mereka menilai, intimidasi tersebut sebagai bentuk pelanggaran HAM yang
dilakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap upaya kemerdekaan tanah
Papua.
Selain itu, mereka juga meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk tidak menurunkan pasukan TNI dan Polri guna menghalangi aksi murni kemanusiaan yang dilakukan oleh para aktivis HAM tersebut.
Selain itu, mereka juga meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk tidak menurunkan pasukan TNI dan Polri guna menghalangi aksi murni kemanusiaan yang dilakukan oleh para aktivis HAM tersebut.
Seperti diketahui "Aktivis HAM dari Australi dan Orang Papua akan menggunakan tiga Kapal Freedom Flotilla akan tiba di PNG dan Merauka di awal bulan sepertember 2013, sekalipun Merlu Australia Bob Carr, menuduh aktivis di Freedom Flotilla tidak di dukung dan menipu rakyat papua atas janji kemerdekaan. Namun salah satu aktivis menyatakan bahwa Misi ini adalah misi perdamaian atas konflik berkepanjangan rakyat papua.